Mari berkenalan dengan Pak Hermawan yang berasal dari Banyuasin, Sumatera Selatan. Seorang petani pemula yang akhirnya mengabdikan diri untuk desanya.

Pada usia 32 tahun, Pak Hermawan menjalankan peran ganda sebagai perangkat desa dan petani, membawa tanggung jawab keluarga dengan dua orang anak. Tahun 2019 membawa tantangan ekonomi ketika harga kebutuhan pokok melonjak yang kemudian memberikan dampak pada kesejahteraan keluarganya. Pak Hermawan, mencoba untuk menemukan solusi, memutuskan untuk beralih ke pertanian cabai dengan pengetahuan dasar yang dimilikinya pada saat itu.

Namun, kemudian usahanya tidak sebanding dengan biaya produksi, terutama karena ketergantungan pada pupuk kimia. Hal ini kemudian membawanya pada rasa keingintahuan yang tinggi dalam mengelola pertanian. Keingintahuannya untuk bertani dengan cara yang lebih efisien dan efektif membawanya pada perjalanan baru ketika organisasi ICRAF (World Agroforestry Centre) memasuki Desa Baru. Pengembangan plot oleh ICRAF tersebut memberikan jawaban atas keingintahuannya dan membuka pintu untuk Pak Hermawan belajar teknik budidaya melalui proyek ICRAF pada tahun 2020.

Dengan menggarap lahan Pak Kades yang dulunya adalah lahan suboptimal dengan karakteristik tanah yang keras dan tingkat keasaman tinggi, Pak Hermawan berfokus pada lahan seluas dua hektar dengan tipe lahan rawa. Komoditas utamanya adalah padi, sementara di sekitar tanggul tumbuh pohon pinang dan rambutan sehingga menciptakan ekosistem pertanian yang beragam. Hasil panen padi mampu mencapai hingga lima ton per hektar, yang mengindikasikan keberhasilan transformasi lahan suboptimal menjadi lahan produktif.

Melalui beberapa inovasi dalam prakteknya, Pak Hermawan yang dulunya tidak pernah punya keinginan menjadi petani, seketika memiliki semangat yang tinggi untuk belajar lebih dalam mengenai budidaya pertanian. Seiring berjalannya waktu, perjalanan belajarnya membuka mata akan potensi yang luar biasa dari pertanian, bahkan di lahan yang sebelumnya dianggap tidak mungkin untuk dijadikan produktif.

Kisah Pak Hermawan telah berhasil menginspirasi petani lokal untuk mengikuti jejaknya. Tidak hanya menjadi petani yang sukses melalui pendekatan inovatifnya, tetapi juga menjadi bagian dari transformasi positif dalam pengembangan pertanian berkelanjutan di Desa Baru, Kab. Banyuasin.