Membangun Kesejahteraan Petani Melalui Inovasi dan Pemberdayaan

 

Petani memegang peran penting dalam mengelola tanah untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman, baik untuk keperluan sendiri maupun komersial.

Kabupaten Wonogiri di Provinsi Jawa Tengah merupakan wilayah yang dikenal dengan aktivitas pertaniannya. Dengan 53,82% dari total wilayahnya, atau setara dengan 98.082 hektar, digunakan sebagai lahan pertanian, potensi untuk mengembangkan sektor pertanian di sana sangat besar. Namun, ironisnya, banyak petani di sana yang belum merasakan kesejahteraan.

Salah satu contoh nyata adalah Bapak Agus Budianto, warga Desa Kedungombo, Kecamatan Baturetno. Meskipun memiliki lahan pertanian yang luas dan pendidikan formal di bidang pertanian, kesejahteraannya belum terjamin. Kondisi ini menunjukkan bahwa luas lahan bukan satu-satunya faktor yang menentukan kesejahteraan petani.

Beberapa tantangan yang dihadapi petani di Wonogiri adalah kurangnya diversifikasi komoditas, ketersediaan pupuk yang terbatas dan mahal, serta alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan industri. Kondisi ini mendorong masyarakat memilih bekerja di pabrik ketimbang bertani.

Meningkatkan kapasitas petani, khususnya dalam pengelolaan jagung dan padi di Wonogiri, menjadi hal yang mendesak. Dukungan dari sektor-sektor terkait juga perlu ditingkatkan agar pertanian di Wonogiri dapat berkembang dan petani merasakan kesejahteraannya.

Kesejahteraan petani mempengaruhi ketersediaan pangan kita. Dalam era yang penuh dengan ketidakpastian, pendekatan inovatif berdasarkan pengalaman petani, didukung oleh penelitian ilmiah, sangat dibutuhkan. Pemberdayaan melalui inovasi membuka peluang bagi petani untuk memiliki lebih banyak pilihan dan kemampuan untuk memanfaatkan peluang tersebut.

Mendorong kesejahteraan petani adalah investasi bagi sistem pangan yang lebih baik. Dalam konteks ini, Tay Juhana Foundation telah berupaya untuk berinovasi dalam meningkatkan produktivitas yang berkontribusi pada kesejahteraan petani. Salah satunya adalah kolaborasi dengan Blue Forests (BF) yang memiliki inisiatif Coastal Farmer School (CFS) untuk membantu petani mengatasi tantangan yang dihadapinya.

 

Coastal Field Schools (CFS) in multiple villages in Demak © Blue Forest Foundation

Dari hasil kerjasama ini, diketahui bahwa CFS telah meningkatkan kapabilitas petani dalam menghadapi dampak perubahan iklim, khususnya di kawasan pesisir. Tay Juhana Foundation yakin bahwa dengan mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan di lahan suboptimal, kita dapat mencapai ketahanan pangan global dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Untuk mewujudkannya, TJF aktif menyebarluaskan pengetahuan dan teknologi mereka kepada masyarakat luas.

Want to Send Your Writing To Us?